1. Central Library, Seattle, Amerika Serikat
Berkilau. Abstrak. Tidak biasa. Tiga kata ini sekiranya dapat menggambarkan keunikan bangunan Perpustakaan Pusat Seattle. Pada tahun pertamanya, perpustakaan ini dikunjungi oleh lebih dari 2 juta wisatawan.
Bila sedang berada di Seattle dan tertarik untuk berkunjung, kamu bisa mendatanginya pada pukul 10.00-20.00 hari Senin-Kamis. Sementara itu, perpustakaan buka pukul 10.00-18.00 pada hari Jumat-Minggu.
2. Geisel Library, San Diego, Amerika Serikat
Sekilas, perpustakaan ini tampak seperti bangunan kaca yang ‘disangga’ oleh kedua tangan. Ada juga yang menganggapnya seperti sebuah pesawat ruang angkasa. Yang jelas, adalah William Pereira yang merancang perpustakaan ini pada 1970.
Selain perpustakaan, Pereira juga merancang fasilitas peluncuran wahana ruang angkasa di Cape Canaveral, Houston, Texas. Kabarnya, perpustakaan ini telah ditampilkan dalam cerita pendek, novel, dan film.
Masih ingat bentuk benteng salju dalam film Inception?
3. Crystal of Knowledge, Universitas Indonesia, Indonesia
Crystal of Knowledge memiliki 3-5 juta judul buku, dilengkapi ruang baca, 100 ruang tenang bagi dosen dan mahasiswa, taman, restoran, bank, toko buku, dan minimarket (Iya. Minimarket!).
Sebagian kebutuhan energi perpustakaan ini dipasok dari panel-panel tenaga surya. Selain Crystal of Knowledge, perpustakaan Universitas Indonesia juga memiliki beberapa julukan tak resmi, di antaranya ‘Rumah Teletubbies’ dan ‘Markas Power Ranger.’
4. Bibliotheca Alexandrina, Mesir
Memakan waktu 10 tahun dalam merancang, merencanakan, dan membangunnya, perpustakaan ini resmi didirikan pada tahun 2002 di pantai Laut Mediterania.
Bagian paling menonjol dari bangunan ini adalah atap ruang bacanya. Bila diperhatikan, atap ruang baca utamanya dibuat miring. Komponen atapnya yang menggunakan panel kaca dan menghadap ke arah laut memungkinkan sinar matahari masuk sebagai pencahayaan alamiah perpustakaan.
Selain itu, dindingnya terbuat dari batu granit Aswan yang memiliki 120 ukiran manusia dengan berbagai karakter.
5. Techniche Universiteit (TU) Delft Bibliotheek, Belanda
Berbeda dengan perpustakaan pada umumya, perpustakaan ini memiliki bangunan yang ‘tersembunyi’ di bawah tanah sehingga kamu tidak bisa benar-benar melihat bangunan perpustakaan yang sebenarnya. Namun, yang membuatnya menarik adalah atapnya yang berupa bukit berumput lengkap dengan kerucut besar. Kerucut besar pada atap rumput ini dianggap melambangkan teknologi.
Sayangnya, konstruksi atap seluas 5,5 ribu meter persegi ini menimbulkan kesulitan dalam perawatannya, khususnya apabila perpustakaan mengalami kebocoran. Namun demikian, atap ini telah menjadi salah satu struktur yang paling mencolok dan hijau baik secara harfiah dan lingkungan di sana. Kamu juga bisa berbaring di sana, lho, tetapi hati-hati terhadap penyiramnya, ya!
Nah, demikianlah perpustakaan dengan struktur bangunan dan desain yang antimainstream tersebut. Kalau sudah begini, masih tertarik untuk diam membaca e-book di rumah.
Sumber
Tidak ada komentar:
Posting Komentar